Pasar jual beli komputer bekas semakin ramai dengan meningkatnya kebutuhan perangkat digital yang terjangkau. Namun, di balik harga menarik, tersembunyi berbagai modus penipuan yang bisa membuat konsumen merugi hingga jutaan rupiah.
Dari data terkini, 30% pembeli komputer second mengalami masalah serius dalam 6 bulan pertama pemakaian. Mulai dari spesifikasi palsu, garansi fiktif, hingga komponen bekas mining yang cepat rusak—semua ini menjadi jebakan umum dalam transaksi jual beli komputer.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut Kami telah merangkum 7 modus penipuan komputer bekas yang paling umum terjadi beserta cara pencegahannya yang efektif untuk melindungi Anda dari kerugian finansial.
Salah satu ciri paling umum dari penipuan adalah harga yang jauh di bawah pasaran. Jika Anda menemukan komputer dengan spesifikasi tinggi tanpa minus namun dijual dengan harga sangat murah, patutlah curiga.
Pencegahan:
Sekitar 15% kasus melibatkan modifikasi software untuk menampilkan spesifikasi palsu, misalnya GPU GTX 1050 dimanipulasi menjadi GTX 1660.
Pencegahan:
Sekitar 80% komputer bekas dijual tanpa garansi resmi, dan 30% kasus garansi yang ditawarkan penjual ternyata fiktif.
Pencegahan:
Komponen seperti motherboard atau GPU bekas mining/warnet mungkin sudah diblokir permanen oleh sistem anti-cheat game seperti VALORANT atau Call of Duty.
Pencegahan:
Penjual yang tidak jelas atau baru membuat akun media sosial bisa patut dicurigai.
Pencegahan:
Penjual yang menolak Cash on Delivery (COD) mungkin mencoba menghindari pemeriksaan barang.
Pencegahan:
Sekitar 30% pembeli mengeluarkan biaya tambahan 40-60% dari harga beli untuk mengganti komponen rusak dalam 6 bulan pertama.
Pencegahan:
Dengan mengenali modus-modus penipuan ini dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat meminimalkan risiko tertipu saat membeli komputer bekas.